FOTO BERSAMA

FOTO BERSAMA
Keluarga Besar Lemkari Yapalis Karate Club Krian

SELAMAT JUMPA DI BLOGGER LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN

ILMU BELADIRI KARATE SEJATI ( yapalis karate club )

“ Ilmu Beladiri “ dijaman sekarang telah menjadi ajang pamer kegagahan, keindahan “ Seni” dan kekuatan fisik belaka. Mereka seakan “Lupa” bahwa Inti dari belajar Beladiri adalah untuk mendapatkan “ Ilmu beladiri “ yang tidak terbatas, jangan cuma hanya pada pengertian sempit yaitu “ Ilmu berkelahi “ saja.

“ Ilmu Beladiri Karate Sejati “ memiliki makna yang sangat luas bagi kehidupan yang sedang kita jalani ini, karena didalam ilmu tersebut diajarkan bagaimana kita dapat mengalahkan tantangan-tantangan hidup yang datang dari luar yaitu : cuaca panas- dingin, mencari nafkah, kelaparan, kehausan, serangan binatang buas atau manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki rasa welas asih serta datangnya penyakit, demikian pula serangan yang datangnya dari dalam diri sendiri, seperti halnya perasaan takut, rasa cemas, frustrasi, keragu-raguan, kebencian, kemarahan, kesedihan dan kesenangan yang berlebihan.

Semua itu hanya dapat dihadapi dan ditanggulangi dengan memiliki “Ilmu Beladiri Karate Sejati “ yang berisikan tentang kesadaran sejati, sikap belas kasih, penyabar, menghormati dan menghargai orang lain, suka menolong, kejujuran, kesungguhan hati, kesetiaan, keberanian, menggunakan logika, ketegaran hati, jiwa besar dan jiwa kesatria.

Sebagai manusia yang berilmu beladiri Karate sejati dan berpengetahuan, kita harus “menghargai diri kita sendiri “, tidak benar jika kita membiarkan diri kita dianiaya baik secara fisik maupun perasaan oleh pihak lain,… “ Orang yang berjuang untuk membela dirinya sendiri dapat digolongkan sebagai orang yang sedang melaksanakan Ibadah”.


Selamat datang

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN

( SIDOARJO – JAWA TIMUR – INDONESIA )

Karate adalah seni bela diri dan sistem pertahanan diri. Secara harfiah "karate-do" berarti cara dari tangan kosong, mengacu pada fakta bahwa praktisi hanya menggunakan tangan, kaki dan tubuh. Karate juga didirikan pada tradisi filosofis dan spiritual dan berkembang tidak hanya tubuh tetapi juga pikiran dan karakter.Pada akhirnya tujuan karate tidak kecakapan fisik tetapi pengembangankeseimbangan, harmoni dan semangat melalui pelatihan disiplin yang Bumiputera berupaya menumbuhkan Anda dengan kedamaian dan keutuhan karakter untuk memperkaya hari-hari kehidupan.

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB ini memiliki instruktur yang berpengalaman,termasuk Instruktur Kepala Sensei Rudy Purnawan ( DAN IV Karate )
Shotokan berfokus pada Kihon (dasar), Kata (bentuk) dan Kumite (sparring) untukmengembangkan berbagai teknik yang kuat dan dinamis. Karena penekanan kuat pada dasar-dasar itu adalah mudah bagi pemula untuk melatih sama dengan individu yang lebih berpengalaman.

karate Terminologi

ichi 1
ni
2
san
3
shi
4
go 5
roku
6
Shichi
7
hachi
8
ku
9
ju
10

Posisi/Sikap
zenkutsu
sikap Dachi depan
hachiji
sikap alami Dachi
kokutsu
sikap Dachi kembali
kiba
sikap Dachi kuda
sochin
sikap tidak bergerak Dachi
neko ashi
sikap Dachi kucing
shizen tai
sikap siap

Teknik Menangkis/Memblokir
age uke Menangkis/blok keatas/meningkat
ude uke Menangkis/blok lengan dari luar tengah
gedan barai
Menagkis/blok ke bawah
uchi uke
Menangkis/blok lengan dari dalam
Shuto uke
Menagkis/blok dengan pisau tangan
kakiwake uke
Menangkis/blok dua tangan memisahkan

Teknik lengan tangan
tsuki
pukulan
oi zuki
melangkah dalam pukulan
gyaku zuki
terbalik pukulan
kizami zuki
jab pukulan
nukite
pukulan tombak tangan terbuka rapat
ura-ken
lecutan/hentakan pukulan

EMPI pukulan siku

Teknik kaki
keri
tendangan
maeh geri
depan sekejap tendangan
mawashi geri
tendangan dari arah samping
yoko geri
sisi kekomi dorong tendangan
yoko geri keage
sisi sekejap tendangan
Ushiro geri
kembali tendangan

Pengartian
jo Dan
kepala tingkat
chu Dan
perut tingkat
Ge Dan lebih rendah tingkat
sanb
on kumite tiga langkah perdebatan
ippon kumite
satu langkah perdebatan
jiyu kumite
semi-bebas perdebatan

Ketentuan Lain
kihon
dasar pelatihan
kiai
semangat fokus
kime
fokus
rei
hormat

Yoi sikap alami
Yame
berhenti
mawatte
mengubah
Hajime
mulai
mokuso
meditasi
Seiza
berlutut posisi

Total Tayangan Halaman

Rabu, 24 Juni 2009

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB Krian dalam KEGIATAN LATMENFISTEK KARATE 9 TAHUN 2008, Villa Agung Lokananta PACET, 25 s/d 27 Januari 2008


KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN
SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE
PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI
TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN
BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-
{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }

Karate Sebagai Seni Bela Diri

Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi.

Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi.

Asal-usul karate berasal dari kempo alias seni beladiri tinju Cina (China Boxing)-diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung, manakala tengah bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan, Cina (generasi Darma selanjutnya menyebut beladiri ini dengan nama Shorinji Kempo)-yang berakar di Okinawa melalui kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Pada abad itu, pengadilan Bakhuco (di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata. Itulah sebabnya embrio beladiri karate muncul.

Dalam budaya (bahasa) Cina, kempo berasal dari kata kara yang berarti Cina dan te yang berarti tangan. Di Jepang, pada proses perkembangannya kemudian, kara berarti kosong dan te berarti tangan.

Jadi hakikatnya, seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19.
Adalah Matsumara Shukon (1797-1896)-seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa-yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Ia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido).

Matsumara adalah pendukung adanya dua kebijakan : latihan militer (fisik) dan kesarjanaan (intelektualitas). Ia-lah anggota kelas berkuasa di Pulau Ryuku yang berjasa meletakkan pondasi dasar dan pengembangan ilmu karate.
Gichin Funakoshi, penemu shotokan, mengemukakan suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah : dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam kerendahan hati. Dan, pada sat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada keadilan.

Pemahaman terhadap karate digambarkan pula sebagai seni perang atau metode beladiri yang meliputi bermacam-macam teknik, termasuk bertahan, menyerang, mengelak, bahkan merobohkan. Latihan karate dapat dibagi menjadi tiga aspek : kihon (dasar), kata (bentuk), dan kumite (lakuan).

Kata karate merupakan kombinasi dari dua karakter (kata) Jepang: kara berarti kosong dan te yang berarti tangan. Maka karate dapat diartikan dengan tangan kosong. Ditambah sufiks (akhiran)-do (baca : doe), berarti cara.
Jadi, karate-do menerapkan karate sebagai cara hidup yang lebih dari sekedar mempertahankan diri.
Dalam karate-do tradisional, kita selalu diingatkan : musuh utama adalah diri kita sendiri.
Funakoshi mengatakan, Pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate.

Kita berusaha membuat teknik fisik kita sebagai ekspresi dari apa yang diinginkan pikiran kita, pun meningkatkan pemusatan pikiran kita dengan memahami inti dari teknik fisik. Dengan menyempurnakan gerakan karate, kita juga menyempurnakan jiwa dan mental.

Sebagai contoh, meniadakan gerakan dalam gerakan karate yang lemah dan ragu-ragu dapat membantu menghilangkan kelemahan dan keragu-raguan berpikir, begitu pula sebaliknya. Dengan makna itu, karate menjadi suatu cara hidup, dimana kita mencoba untuk menjadi orang yang kuat, tapi bahagia dan penuh kedamaian. Seperti yang dimaksud Tsutomu Ohshima, Kepala Instruktur (Shihan) Shotokan Karate America (SKA), Kita harus cukup kuat mengekspresikan pikiran kita terhadap lawan, kapan saja, dimana saja. Tapi, kita harus tenang mengekspresikan diri kita secara rendah hati.

Ada salah satu bentuk latihan karate yang unik dalam SKA. Latihan itu dinamakan latihan khusus, yaitu satu seri dari latihan karate dimana kita mencoba untuk menghadapi diri kita sendiri dan menyempurnakan mental dan jiwa kita.

20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi
  1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
  2. Tak ada serangan pertama pada karate.
  3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
  4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
  5. Semangat yang utama, teknik kemudian.
  6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
  7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
  8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
  9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
  10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
  11. Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
  12. Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
  13. Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
  14. Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
  15. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
  16. Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka.
  17. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
  18. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
  19. Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
  20. Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari.

Murid Gichin Funakoshi yg terkenal
1. Hironori Ohtsuka (1892-1982), pendiri Wado-Ryu
2. Shinken Taira ( 1897-1970), pendiri Ryuku-Kobudo
3. Yasuhiro Konishi
4. Isao Obata
5. Gigo Funakoshi (1906-1945)
6. Shigeru Egami (1912-1981), Shotokan
7. Masatoshi Nakayama (1913-1987), Shotokan JKA
8. Masutatsu Oyama (1923-1994), pendiri Kyoyushin-Ryu
9. Hidetaka Nishiyama, Shotokan ITKF
10. Hirokazu Kanazawa (1921- sekarang), Shotokan SKIF
11. Tsutomu Okazaki
12. Takeshi Shimoda
13. Shinken Gima
14. Kimo Ito
15. Genshin Hironishi
16. Taiji Kase
17. Hiroshi Noguchi
18. Tomasaburo Okano
19. Fusajiro Takagi
20. Masamoto Takagi
21. Tasuo Yamada

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB Krian dalam KEGIATAN PELANTIKAN KARATEKA BARU KE XVI TAHUN 2008, Villa Agung Lokananta PACET, 15 s/d 17 Agustus 2008


KUMITE
(a) AREA PERTANDINGAN KUMITE
  1. Area pertandingan harus rata dan tidak berbahaya
  2. Area pertaandingan harus berupa area persegi berdassarkan stanndar FORKI, dengan sisi – sisi sepanjang delapan meter ( diukur dari luar ) dengan tambahan dua meter pada semua sisi – sisi sebagai area aman, dan tempat peserta yang bertanding dan merupakan area kompetisi serta area aman.
  3. Garis posisi Wasit adalah dua meter dari garis tengah ( titik tengah ) dengan panjang garis 0,5 meter
  4. Dua garis parallel masing-masing sepanjang 1 meter dibuat dengan jarak 1,5 meter dari titik tengah area pertandingan dan berada 90 derajat dengan garis wasit, untuk posisi peserta kumite ( Aka dan Ao )
  5. Para juri akan ditempatkan pada area aman, satu mengarah/menghadap langsung ke wasit, dan satu lagi masing – masing berada di belakang peserta dengan jarak satu meter dari garis parameter, masing – masing akan dilengkapi dengan bendera merah dan biru.
  6. Arbitator akan duduk di meja kecil sedikit diluar area pertandingan pasa area aman, di sebelah kiri wasit, serrta akan dilengkapi dengan sebuah bendera merah dan sebuah peluit.
  7. Pengawas skor duduk di meja administrasi, antara pencatat skor dan pencatat waktu.
  8. Garis batas harus dibuat berjarak satu meter dari tempat beristirahat dalam area pertandingan dengan warna berbeda dari keseluruhan area pertandingan.

(b) PAKAIAN RESMI
  1. Peserta dan Pelatih harus mengenakan seragam resmi yang telah ditentukan.
  2. Peserta harus mengenakan pakaian karate berwarna putih yang tidak bercorak atau tanpa garis.
  3. Salah satu peserta harus mengenakan sabuk berwarna merah dan peserta lainnya mengenakan sabuk berwarna biru.
  4. Baju karate peserta ketika sudah diikat dengan sabuk minimal harus menutupi pinggul dan maksimal ¾ panjang paha.
  5. Peserta wanita menggunakan kaos putih polos di dalam baju karate.
  6. Dewan wasit dapat menindak peserta yang melanggar tentang pakaian yang tidak resmi.


(c) DURASI PERTANDINGAN

  1. Durasi dari pertandingan Kumite adalah 2 ( dua ) menit baik putra maupun putri.
  2. Penghitungan waktu pertandingan dimulai ketika wasit memberi tanda untuk memulai ( hajime ) dan berhenti ketika wasit mengatakan ( yame )

(d) SISTEM PETANDINGAN
1. Suatu teknik mendapatkan nilai, apabila teknik yang dilancarkan memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Bentuk yang baik
  2. Sikap sportif
  3. Ditampilkan dengan semangat yang tinggi
  4. Memiliki kesadaran penuh ( zanshin )
  5. Waktu yang tepat saat melancarkan serangan
  6. Jarak yang benar

2. Tingkatan penilaian adalah :

SAMBON ( 3 angka ) diberikan apabila peserta melakukan teknik :
  1. Tendangan kearah kepala ( Jodan )
  2. Bantingan atau menyapu kaki lawan sehingga terjatuh ke matras dilanjutkan dengan teknikmenghasilkan angka.

NIHON ( 2 angka ) diberikan apabila peserta melakukan teknik :
  1. Tendangan kearah badan ( Chudan )
  2. Memukul pada bagian belakang badaan ( punggung ), termasuk belakang kepala dan bagianbelakang leher
  3. Kombinasi dari teknik pukulan, dimana setiap teknik yang dilakukan sesuai dengan criteria penilaian
  4. Membuat lawan tidak seimbang ( goyah ) lalu memperolah angka dengan teknik tertentu

IPPON ( 1 angka ) diberikan apabila peserta melakukan teknik :
  1. Pukulan kearah badan ( chudan ) maupun kepala ( jodan )
  2. Pukulan dengan punggung tangan yang dilakukan dengan teknik yang benar (strike/uchi)

(e) PRILAKU YANG DILARANG
Terdapat dua katagori yang dikelompokkan sebagai perilaku yang dilarang yaitu katagori 1 ( C 1 ) dan katagori 2 ( C 2 ), dengann rincian sebagai berikut :
1. Pelanggaran Katagori 1 ( C1 ), apabila peserta melakukan :
  1. Melakukan teknik serangan sehingga menghasilkan kontak yang kuat/keras
  2. Serangan kearah lengan atau kaki, tenggorokan, persendian atau pangkal paha
  3. Serangan kearah wajah dengan teknik serangan tangan terbuka
  4. Teknik membanting yang berbahaya dan dapat menciderai lawan
2. Pelanggaran Katagori 2 ( C2 ), apabila peserta melakukan :
  1. Berrpura-pura atau melebih-lebihkan cedera yang dialami
  2. Keluar arena pertandingan ( jogai )
  3. Membahayakan diri sendiri dengan tidak memperhatikan keselamatan diri dari seranganlawan
  4. Menghindar dari pertarungan yang mengakibatkan lawan kehilangan kesempatan untukmemperoleh nilai
  5. Merangkul, bergumul, mendorong atau menangkap lawan secara berlebihan tanpa mencobamelakukan teknik seraangan
  6. Melakukan teknik serangan yang pada dasarnya tidak dapat dikontrol untuk keselamtaanlawan
  7. Melakukan serangan dengan kepala, lutut dan sikut
  8. Berbicara kasar atau memanasi / menggoda lawan, tidak mematuhi perintah wasit, melakukan tindakan yang tidak pantas kearah panel wasit, serta tindakan lain yang melanggaretika. Pelanggaran katagori 1 ( C 1 ) dan katagori 2 ( C 2 ) tidak berakumulasi silang.

KATA
a. AREA PERTANDINGAN
  1. Area pertandingan harus datar dan bebas dari bahaya
  2. Area pertandingan harus mempunyai ukuran efisien, sehingga tidak mengganggu penampilan kontestan bermain KATA

b. PAKAIAN RESMI
  1. Peserta harus memakai pakaian resmi seperti ditentukan dalam peraturan kumite
  2. setiap peserta yang tidak mematuhi peraturan ini, maka tidak akan diikutsertakan pada pelaksanaan pertandingan

c. PERATURAN PERTANDINGAN KATA
  1. Para peserta menampilkan KATA Wajib ( SHITEI ) dan KATA Pilihan ( TOKUI ) sesuai jumlah peserta
  2. Ketika menampilkan SHITE KATA tidak diperbolehkan melakukan variasi
  3. Ketika menampilkan TOKUI KATA peserta dapat memilih dalam daftar KATA Pilihan ( TOKUI KATA ), variasi ringan diperbolehkan sepanjang diperbolehkan oleh aliran yang bersangkutan.
  4. Tabel skor akan menampilkan pilihan KATA dari setiap periode
  5. Peserta harus menampilkan KATA yang berbeda dalam setiap putaran, sekali KATA sudah dimainkan maka tidak boleh diulang
  6. Dalam Referchage boleh menampilkan SHITEI atau TOKUI

d. KRITERIA UNTUK KEPUTUSAN
Pertandingan KATA harus ditampilkan dengan kemampuan dan harus mendemonstrasikan satu pemahaman yang jelas terhadap prinsip tradisonal yang terkandung di dalammnya. Dalam menilai penampilan peserta ( perorangan ) atau tim juri akan melihat pada :
  1. Suatu demontrasi yang sebenarnya dari anti KATA
  2. Pemahaman dari teknik yang digunakan ( BUNKAI )
  3. Ketepatan waktu, ritme, kecepatan, keseimbangan dan focus kekuatan ( KIME )
  4. Pernafasan yang baik dan benar sebagai penolong dalam hal KIME
  5. Focus perhatian yang benar ( CHAKUGAN ) dan kosentrasi
  6. Kuda – kuda yang benar ( DACHI ) dengan penekanan pada kaki yang benar dan telapak kaki datar pada lantai
  7. Penekanan yang baik pada perut ( HARA ) dan tidak ada gerak keatas atau ke bawah dari pinggul ketika bergerak
  8. Bentuk yang benar ( KIHON ) dari gaya yang ditampilkan
  9. Penampilan harus juga dievaluasi dengan maksud untuk melihat hal – hal lainnya. Sebagaimana tingkat kesulitan dari KATA yang ditampilkan
  10. Dalam KATA beregu sinkronisasi tanpa aba – aba eksternal adalah merupakan nilai lebih
  • Peserta yang menampilkan variasi pada SHITEI KATA akan didiskualifikasi
  • Peserta yang berhenti pada saat KATA berlangsung ( SHITEI atau TOKUI ) ataumenampilkan KATA yang berbeda dengan yang diumumkan atau yang dicatat pada tabel skor, akan didiskualifikasi
  • Peserta yang menampilkan KATA yang tidak diizinkan atau mengulangi KATA akandidiskualifikasi

e. PELAKSANAAN PERTANDINGAN KATA
  1. Saat dimulai pertandingan setiap putaran kontestan menjawab panggilan namanya kemudian peserta yang satu mengenakan sabuk merah ( AKA ) sedangkan peserta lainnya menggunakan sabuk biru ( AO ) dan berbaris pada sisi luar wilayah pertandingan menghadap ke juri Kepala ( CHIEF JUDGE )
  2. Setelah memberikan hormat kepada panel juri, peserta bersabuk biru ( AO ) mundur keluar arena dan peserta bersabuk merah ( AKA ) bergerak maju ke dalam arena. Setelah memberi hormat kea rah panel juni clan pengumuman nama KATA yang akan diperagakan, selanjutnya peserta bersabuk merah ( AKA ) memainkan KATA sesuai yang telah ditentukan ( DIDAFTARKAN )
  3. Setelah menyelesaikan tampilan KATA peserta bersabuk Merah ( AKA ) akan menunggu di pinggir arena menunggu penampilan peserta bersabuk biru ( AO ). selanjutnya kedua peserta KATA akan kembali ke sisi arena pertandingan menunggu keputusan dari panel juri KATA
  4. Jika KATA yang ditampilkan tidak sesuai dengan peraturan atau terdapat beberapa penyimpangan juri kepala ( CHIEF JUDGE ) dapat memanggil para Juri untuk menginformasikan dan memberikan keputusan
  5. Jika salah satu peserta didiskualifikasi, Juri Kepala ( CHIEF JUDGE ) akan membuat isyarat bendera sebagaimana isyarat TORIMASEN pada pertandingan Komite

Minggu, 07 Juni 2009

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB Krian dalam KEGIATAN LATMENFISTEK KARATE 8 TAHUN 2007, Villa Agung Lokananta PACET, 28 s/d 30 Juni 2007

KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN
SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE
PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI
TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN
BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-
{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }

SAHABAT SEJATI
( SEORANG KARATEKA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )

  • Punya 1 sahabat sejati lebih berharga di bandingkan dengan 1.000 teman yg mementingkan diri sendiri…….

  • Apa yg kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yg membuat persahabatan mempunyai nilai yg indah…….

  • Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

  • Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya…

  • Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan – dikecewakan, didengar – diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tdk pernah sengaja dilakukan dgn tujuan kebencian…

  • Seorang sahabat tdk akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya……

  • Sahabat tdk pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yg amat menyakitkan dgn tujuan sahabatnya mau berubah……

  • Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yg dibutuhkan oleh sahabatnya. kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis…..

  • Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan ?????
  1. siapa yg berada di samping anda?
  2. Siapa yg mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai?
  3. Siapa yg ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa?
" MEREKALAH SAHABAT ANDA " !!!
( Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.
Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita )
Tips Memiliki Kepribadian Kuat

PERSONALITY
Beberapa hari ini saya mengalami beberapa hal yang unik seorang tim saya bertanya, “pak enak ya jadi bapak..tinggal menyusun jadwal, memberi instruksi dan mengevaluasi kerja kami” suatu pernyataan yang awalnya membuat saya terkejut dan sedikit kesal. memang kita hidup kadang saling memandang orang lain. terkadang saya pun melihat kehidupan orang lain lebih enak dibanding dengan kehidupan saya. Benarkah seperti itu? dan dalam hati saya berkata sudah lah jadilah diri sendiri.
Memang yang namanya rumput tetangga itu selalu lebih hijau dibandingkan rumput di halaman sendiri. Itu artinya orang lain sepertinya selalu lebih baik dari diri kita sendiri. Tapi apa iya sih begitu? Boleh jadi, perasaan tersebut lahir akibat salah satu kebiasaan manusia yang tidak pernah bosan membandingkan dirinya dengan orang lain.
Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil. Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat. Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain.
ungkapan yang menganjurkan untuk “menjadi diri sendiri” tampaknya lebih ditujukan agar kita jangan terlalu memaksakan diri untuk sama seperti orang lain. Setiap orang adalah unik, tidak ada dua individu yang sama, karenanya kita tidak perlu berkecil hati apabila kita tidak seberuntung orang lain (misalnya).
Menurut saya, saat ini kita tentunya sudah menjadi diri sendiri. Bisa saja tindakan-tindakan yang kita lakukan terpengaruh dari orang-orang tertentu, namun perilaku kita akan mencerminkan siapa diri kita yang sebenarnya. Sepintar-pintarnya kita menirukan orang lain, atau sedemikian kuatnya pengaruh orang lain terhadap diri kita, tindakan yang kita lakukan adalah murni dari kita sendiri, dengan kata lain – itulah diri kita sendiri.
Menjadi diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang, untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah.Menjadi diri sendiri seperti apa

1. JADILAH PRIBADI YANG BERBEDA
Menjadi diri sendiri yang berbeda dan unik. Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Jadi jadilah diri sendiri yang berbeda dan luar biasa.

2. JANGAN MENYESALI DIRI
Memang pada dasarnya kita adalah berbeda dengan orang lain, kita memiliki kelemahan atau kekurangan Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Karena disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan
kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh ‘jalan pintas’ untuk merubah diri Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda.

3. HARGAI DIRI SENDIRI
Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain.

4.BERHENTI MEMBANDINGKAN DIRI SENDIRI DENGAN ORANG LAIN.
Standar ideal kadang membuat kita lupa sosok diri kita yang sesungguhnya. Banyak dari kita terus mengejar standar-standar itu hingga kita terus merasa tidak puas dengan keadaan kita yang sesungguhnya. Kita terus dimanjakan oleh fantasi menjadi orang lain. Banyak pria dan wanita terus menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk melihat apakah mereka lebih pintar, lebih langsing, ahli, kharismatik, bijaksana, cantik, bergairah dan sebagainya.
Kita perlu menghentikan kebiasaan-kebiasaan seperti itu, bila Anda ingin menjadi diri sendiri. Ingatlah hanya satu diri Anda yang unik yang lebih sempurna dibandingkan menjadi orang lain yang hebat sekalipun.

5.BERGEMBIRA DENGAN SIAPA DIRI ANDA
Bergembiralah, tidak perlu malu dengan keadaan Anda saat ini. Anda tidak perlu menjadi orang lain untuk melakukan apa yang Anda dapat lakukan, lakukan saja bila kesempatan terbuka untuk Anda. Arthur Schopenhaeur menulis; manusia merampas tiga perempat potensi mereka hanya karena mereka berusaha menjadi orang lain.

6.MEMBERI IZIN TERHADAP DIRI SENDIRI UNTUK GAGAL
Kegagalan yang Anda alami membuat Anda putus asa, setiap kali Anda mengingatkannya membuat Anda menjadi stres. Anda tidak pernah memasukan kata gagal dalam kamus pribadi Anda. Akibatnya akan terus menyalahkan diri Anda sendiri.
Berhentilah menyalahkan diri Anda sendiri, dengan demikian memberikan kesempatan buat diri untuk berkembang. Rasa bersalah akan membuat pikiran Anda menjadi sempit dan semakin susah buat Anda menemukan gagasan yang terbaik.

Menjadi diri Anda sendiri akan membuat diri Anda semakin besar rasa hormat kepada orang lain, semakin Anda mengerti diri sendiri maka Anda akan lebih mengerti sikap dan pengertian terhadap hak-hak orang lain. Misalnya, bila Anda mudah tersinggung maka tentunya akan bersikap tidak akan membuat orang lain tersinggung. Inilah yang saya maksudkan sebagai pembinaan diri setelah melalui tahap pencarian jati diri dulu.

Menjadi diri sendiri adalah sebuah pilihan untuk memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki, bukan hanya untuk dinikmati sendiri.
Bukan pula untuk diumbar tanpa makna. Setiap orang berbeda, setiap orang lahir, tapi pilihan untuk jadi dirinya atau tidak.
Tapi memilih menjadi diri sendiri-meski orang bilang apa-adalah pilihan bijak untuk menghadapi hidup.bahwa kita sebenarnya tidak perlu menutup-nutupi keadaan kita yang tidak perlu ditutupi.
Di tengah-tengah kehidupan kita menemukan bahwa sering “lebih aman” bagi kita memilih untuk “menutupi diri” daripada harus membuka keberadaan kita, baik itu pendirian, perasaan, maupun kelemahan dan kesalahan kita. Penyebabnya, karena tidak jarang dari kita yang mengalami luka akibat penolakan yang dilakukan oleh lingkungan kita masing-masing, baik itu di dalam rumah tangga, keluarga, sekolah, kampus, maupun tempat kerja kita. Kita menemukan bahwa lingkungan kita seringkali tidak seramah yang kita harapkan atau inginkan. Akibatnya, menutup diri dan tidak jarang “berpura-pura”, merupakan alternatif yang lebih aman yang sering kita pakai untuk menghadapi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Melalui tulisan ini, saya ingin anda mengerti bahwa ada suatu kekuatan yang sangat besar yang mampu menyentuh dan mempengaruhi kehidupan orang lain sedemikian dalam, yaitu pada saat anda menjadi diri sendiri.

Menjadi diri Anda sendiri berarti Anda berhenti berpura-pura menjadi orang lain, Anda tidak lagi takut tidak memenuhi harapan orang lain.
Ini bukan berarti bahwa Anda tidak mempedulikan pikiran-pikiran orang lain. Tentu saja Anda peduli, hanya saja Andalah yang mengarahkan kehidupan Anda sendiri.
Anda sendirilah yang mengatasi rasa ketakutan itu dari pilihan-pilhan yang ada.
Ketulusan adalah hal utama, Anda dapat menerima dari sisi baik dan buruk dari diri Anda sendiri
Jadi sudahkah kita menjadi diri sendiri?

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN Menyelenggarakan KEGIATAN LATMENFISTEK KARATE 1 TAHUN 2004, Villa Agung Lokananta PACET, 26 s\d 29 Januari 2004

KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN

SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE

PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI

TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN

BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-

{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }



SALAM KARATE OSH !!!
Kegiatan LATMENFISTEK KARATE KE 1 merupakan kelanjutan kegiatan karate sebelumnya yaitu Gasyukku. LATMENFISTEK KARATE yaitu melatih olahraga Karate secara keseluruhan diantaranya mental, fisik dan teknik Karate. Pembinaan mental sangat penting untuk atlit-atlit pemula. karena merupakan kesiapan seorang atlit menghadapi kejuaraan Karate.Ditunjang latihan fisik yang baik dan latihan teknik strategi kumite. Penggabungan mental, fisik dan teknik harus menyatu dalam diri karateka apabila menginginkan menjadi karateka berprestasi. kegiatan LATMENFISTEK KARATE selalu dilaksanakan setiap tahun. kegiatan Latmenfistek Karate tidak semua diikuti dan dipahami oleh semua Karateka di Yapalis, tetapi bagi yang sungguh-sungguh mempelajari metode Latmenfistek Karate banyak Karateka yang sukses berhasil menjadi Karateka berprestasi baik di tingkat Daerah dan Nasional.
SALAM KARATE OSH !!!
( Bagi yang menginginkan foto-foto LATMENFISTEK KARATE KE 1 dapat menghubungi Shinshe Rudy Purnawan lewat Blogger ini dan rudypurnawan@yahoo.com )



TRADISI KARATE

Salam

Etika bagi sesama karateka adalah mengucapkan lafal "OSH" yang merupakan singkatan dari "OSHINABU" yang mengandung arti pantang menyerah. Apabila seorang karateka bertemu dengan kohai (=adik seperguruan) atau shenpai (=kakak seperguruan) maupun shenshei (=guru [DAN IV keatas]) maka ia sebaiknya mengucapkan salam tersebut yang diawali dengan sikap badan siap lalu membungkukkan badan, sehingga dengan cara tersebutlah (karate-do) karateka menunjukkan rasa respeknya.
Osh juga berarti "saya mengerti" dan "terima kasih".

Upacara

Dilakukan pada saat sebelum dan sesudah latihan karate, ujian kenaikan tingkat (Kyu maupun DAN), demonstrasi pertandingan, rapat lengkap organisasi dan kongres.

Upacara tradisi karate terdiri dari :
1. Menyiapkan karateka secara tata upacara karate.
2. Pembacaan Sumpah Karate.
3. Menenangkan pikiran (makusho).
4. Penghormatan terhadap bendera negara, serta lambang perguruan serta induk organisasi.
5. Penghormatan lengkap terhadap pelatih, sesama karateka, dan tempat latihan (dojo).

Tata cara upacara karate disusun sebagai berikut :
  • Barisan disusun secara senioritas berurut dari kanan ke kiri.
  • Pimpinan upacara adalah Majelis Sabuk Hitam yang mengambil tempat didepan barisan (saf) kohai.
  • Pengucapan sumpah karate oleh tingkatan kyu paling senior.
  • Upacara diusahakan tersedia bendera negara dan bendera perguruan serta induk organisasi olah raga.
Upacara yang dihadiri lebih dari satu orang majelis sabuk hitam maka barisan disusun secara senioritas mulai dari paling kanan barisan.

PERTANDINGAN KARATE
Cara bermain
Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :
1. Kumite (perkelahian) putera dan puteri
2. Kata (jurus) putera dan puteri

Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan kata pilihan atau kata wajib dalam peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dimana dia dapat memperagakan kata pilhan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan kata, para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.

Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
  1. Shotokan : Kankudai dan Jion.
  2. Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
  3. Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
  4. Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar diatas.

Luas Lapangan
  1. Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
  2. Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.
Pada Kumite Shiai yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu peraturan dari WKF, idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x 10 meter. Matras tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh menyentuh batas tersebut atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih dalam dari batas jogai adalah batas peringatan, sehingga karate-ka yang sedang bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup matras yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena bertanding efektif.

Peralatan Di Dalam Pertandingan Karate
Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan Karate
1. Pakaian Karate (karategi) untuk kontestan
2. Hand Protector (pelindung tangan)
3. Shin Guard (pelindung kaki)
4. Obi (ikat pinggang) untuk kedua kontestan berwarna merah/aka dan biru/ao
5. Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi keharusan adalah:
  • Gum Shield (di beberapa pertandingan menjadi keharusan)
  • Body Protector untuk kontestan putri
  • Groin Protector untuk kontestan putera
6. Pluit untuk arbitrator/alat tulis
7. Seragam wasit/juri
  • Baju putih
  • Celana abu-abu
  • Dasi merah/biru
  • Sepatu karet hitam tanpa sol
8. Scoring board
9. Administrasi pertandingan
10. Lampu merah, hijau, kuning sebagai tanda waktu pertandingan dengan pencatat waktu (stop watch).

Tambahan: Khusus untuk Kyokushin, pelindung yang dipakai hanyalah groin protector untuk kontestan putra. Sedangkan pelindung yang lain tidak diperkenankan.

Rabu, 03 Juni 2009

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB Krian menyelenggarakan KEJUARAAN DAERAH KARATE PIALA YAPALIS KE 3 TAHUN 2008

KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN
SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE
PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI
TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN
BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-
{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }


*** DAFTAR HASIL KEJUARAAN DAERAH KARATE PIALA YAPALIS KE 3 TH.2008 ***

PERTANDINGAN KOMITE SEKOLAH DASAR / MI
USIA 7 Th - 9 Th PUTRA DAN PUTRI

KELAS ( - 25 KG )PUTRA

JUARA 1 REZA FADILAH ( LEMKARI POLRES SIDOARJO )
JUARA 2 M. AULIA YAHYA ( LEMKARI INDOSAT SURABAYA )
JUARA 3 ALENDRA REVO WIRA F. ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 YUKO O. ( LEMKARI SDN BARENGKRAJAN )

KELAS ( + 25 KG )PUTRA
JUARA 1 ADERA PRABU BAGASKARA ( LEMKARI SDN JUNWANGI )
JUARA 2 IBRAHIM WAHYU ( LEMKARI SDN 3 KRIAN )
JUARA 3 AQMAL P. R. ( LEMKARI INDOSAT SURABAYA )
JUARA 3 DHOFROH F. ( LEMKARI INDOSAT SURABAYA )

KELAS ( + 25 KG )PUTRI
JUARA 1 MEYLANA NAWANG ( LEMKARI INDOSAT SURABAYA )
JUARA 2 DESY NATALIA HANDINI PUTRI ( LEMKARI SDN 3 KRIAN )
JUARA 3 FAIRUS J. ( LEMKARI INDOSAT SURABAYA )
JUARA 3 ALFIRDA FENITASARI ( LEMKARI SDN BARENGKRAJAN )

PERTANDINGAN KOMITE SEKOLAH DASAR / MI
USIA 10 Th - 12 Th PUTRA DAN PUTRI

KELAS ( - 25 KG )PUTRA
JUARA 1 DWIKI OKTAVIO ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 2 NANDA FREDA ERYANSYAH ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 DIMAS ARDIANTO ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 M. AZIZ FAUZI ( LEMKARI SDN TANGGUL )

KELAS ( - 35 KG )PUTRA
JUARA 1 GALANG PRAKOSO ( LEMKARI SDN JUNWANGI )
JUARA 2 SAPUTRA MADA RIZKI ( LEMKARI SDN 3 KRIAN )
JUARA 3 RACHMAN BAGAS AVRUS S. ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )
JUARA 3 RIZAL DWI WICAKSONO ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )

KELAS ( + 35 KG ) PUTRA
JUARA 1 MOHAMAD AZIZ RAMADHAN ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )
JUARA 2 ARI SANDY ROCHMANTO Y ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )
JUARA 3 HASIRUL ANTA WIRAGA ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 DWI SUGENG RINALDI ( LEMKARI SDN 4 KRIAN )

KELAS( - 25 KG ) PUTRI
JUARA 1 PINKY DINDA LESTARI ( LEMKARI SDN 4 KRIAN )
JUARA 2 VAVI RATUS SHOLIHAH ( LEMKARI SDN JUNWANGI )
JUARA 3 IGA PUTRI CALORA ( LEMKARI SDN 4 KRIAN )
JUARA 3 WAHYU NUSANTARA AJI ( LEMKARI SDN BARENGKRAJAN )

KELAS ( - 35 KG ) PUTRI
JUARA 1 RIZKY NILAM PRATIDINA SARI B. ( LEMKARI SDN 4 KRIAN )
JUARA 2 AISYAH WIDAYANI ( LEMKARI INDOSAT SURABAYA )
JUARA 3 NINDY PUSPITASARI ( LEMKARI SDN JUNWANGI )
JUARA 3 CINDY AGNESTYA MAHARANI ( LEMKARI SDN 4 KRIAN )

KELAS ( + 35 KG ) PUTRI
JUARA 1 AINUR ROCHMA ( LEMKARI POLRES SIDOARJO )
JUARA 2 WERDININGSIH RETNO PALUPI ( INKADO SMPN 1 BUDURAN )
JUARA 3 LIDIA AYU PURNAMASARI ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )
JUARA 3 AMIROTUL KHOIRO ( LEMKARI POLRES SIDOARJO )

PERTANDINGAN KOMITE SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MTS
USIA 13 Th - 15 Th PUTRA DAN PUTRI

KELAS ( - 35 KG ) PUTRA
JUARA 1 ZEKA ARDIANUS PUTRA ( INKADO SMPN 1 BUDURAN )
JUARA 2 YAGI ARBIAN MUBAROQ ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 IMAM MA`RUF ( LEMKARI SMP AL - ISLAM KRIAN )
JUARA 3 EDI PRAYOGI ( LEMKARI SMPN 1 WONOAYU )

KELAS ( - 45 KG ) PUTRA
JUARA 1 ACH. WAHYU MARGO UTOMO ( LEMKARI SMP AL - ISLAM KRIAN )
JUARA 2 IAN FERDIANSYAH ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 LALU ARIES R. K. ( INKAI SMPN 1 KRIAN )
JUARA 3 RANDY JALESVEVA. P. ( LEMKARI SMPN 1 SEDATI )

KELAS ( + 45 KG ) PUTRA
JUARA 1 M. KHULAFAUR ROSYIDIN ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 2 RAMADHONY KUSUMA PUTRA ( INKADO SIDOARJO )
JUARA 3 MAHENDRA WIRA HASTAMA ( INKAI SMPN 1 KRIAN )
JUARA 3 ADITYA WIRATAMA ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )

KELAS ( - 45 KG ) PUTRI
JUARA 1 ELVINNA WIWIT ( INKADO SMPN 1 BUDURAN )
JUARA 2 LILIN ANNISA PUTRI S. ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )
JUARA 3 FRIDA AYUNDHA PUTRY S. ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )
JUARA 3 JEANNI K. N. A. ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )

KELAS ( + 45 KG ) PUTRI
JUARA 1 NUR FITRI DWI LESTARI ( LEMKARI SMPN 1 WONOAYU )
JUARA 2 NUR HIDAYATUL MAS`ULA ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 GEBI DEVINA ( INKAI SMPN 1 KRIAN )
JUARA 3 IKE WAHYUNING TIAS ( LEMKARI SMA BHAYANGKARI SURABAYA )

PERTANDINGAN KOMITE SEKOLAH MENENGAH ATAS/SMK/MA
USIA 16 Th - 18 Th PUTRA DAN PUTRI

KELAS ( - 55 KG ) PUTRA
JUARA 1 SAPTO MARDIAN PUTRA ( INKAI SMPN 1 KRIAN )
JUARA 2 MOHAMMAD RIYANTONO ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 TAUFAN SETIAWAN JODI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 HISBULLAH ALI SULAIMAN ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )

KELAS ( - 65 KG ) PUTRA
JUARA 1 EKO YULIYUS PRAKOSO ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 2 RENDRA AGUS SULISTIAWAN ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 BAYU KUMBARA ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 FRANDHIDHA WAHYU N.C.W. ( LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO )

KELAS ( + 65 KG ) PUTRA
JUARA 1 YOSEP AGUS SUSWANTO ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 2 YUDHA RACHMAD WIDAYAT ( LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GERSIK )
JUARA 3 FENGKY AGUS MALONDO ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 RICKY HANDOKO ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB )

KELAS ( - 48 KG ) PUTRI
JUARA 1 FAIGAH ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 2 QURROTA`AINI ( LEMKARI SMA BHAYANGKARI SURABAYA )
JUARA 3 ROBBANINING WANGI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 PUTRI NURMALASARI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )

KELAS ( - 55 KG ) PUTRI
JUARA 1 ARI ROSATI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 2 NISA ARLIDIANA ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 AYU RETNA FITRIYANA DEWI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 SANTI AYU PUSPITASARI. ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )

KELAS ( + 55 KG ) PUTRI
JUARA 1 YANIS FITRI ANGGAENI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 2 FITRI APRILIA LESTARI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 NOVI RINDA MARDIANTI ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )
JUARA 3 DURROTUN NAHRIYA ( LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN )


REKAP HASIL SETIAP KONTINGEN / TEAM

NO. KONTINGEN / TEAM
  1. LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN (JUARA 1 = 6,JUARA 2=6,JUARA 3=10)
  2. LEMKARI SDN JUNWANGI KRIAN (JUARA 1=2,JUARA 2=1,JUARA 3=1)
  3. INKADO SMPN 1 BUDURAN (JUARA 1=2,JUARA 2=1,JUARA 3=0)
  4. LEMKARI SDN 4 KRIAN (JUARA 1=2,JUARA 2=0,JUARA 3=3)
  5. LEMKARI POLRES SIDOARJO (JUARA 1=2,JUARA 2=0,JUARA 3=1)
  6. LEMKARI DRIYOREJO KARATE CLUB GRESIK (JUARA 1=1,JUARA 2=3,JUARA 3=5)
  7. LEMKARI RIWATA KARATE CLUB SIDOARJO (JUARA 1=1,JUARA 2=2,JUARA 3=6)
  8. LEMKARI INDOSAT SURABAYA (JUARA 1=1,JUARA 2=2,JUARA 3=3)
  9. INKAI SMPN 1 KRIAN (JUARA 1=1,JUARA 2=0,JUARA 3=3)
  10. LEMKARI SMP AL - ISLAM KRIAN (JUARA 1=1,JUARA 2=0,JUARA 3=1)
  11. LEMKARI SMPN 1 WONOAYU (JUARA 1=1,JUARA 2=0,JUARA 3=1)
  12. LEMKARI SDN 3 KRIAN (JUARA 1=0,JUARA 2=3,JUARA 3=0)
  13. LEMKARI SMA BHAYANGKARI SURABAYA (JUARA 1=0,JUARA 2=1,JUARA 3=1)
  14. INKADO SIDOARJO (JUARA 1=0,JUARA 2=1,JUARA 3=0)
  15. LEMKARI SDN BARENGKRAJAN 1 (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=3)
  16. LEMKARI SDN TANGGUL WONOAYU (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=1)
  17. LEMKARI SMPN 1 SEDATI (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=1)
  18. GOSHIKAI BLITAR (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=0)
  19. LEMKARI SDN TERIK (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=0)
  20. LEMKARI SMP PGRI 1 BUDURAN (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=0)
  21. LEMKARI MTsN KRIAN (JUARA 1=0,JUARA 2=0,JUARA 3=0)

LEMKARI YAPALIS KARAATE CLUB KRIAN menyelenggarakan KEGIATAN LATMENFISTEK KARATE ke 7, 23 s/d 25 Januari 2007, Villa Agung Lokananta PACET


KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN
SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE
PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI
TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN
BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-
{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }



*** SALAM KARATE OSH !!! ***
Kegiatan LATMENFISTEK KARATE KE 7 diikuti seluruh Karateka yang tergabung dalam LEMKARI YAPALIS Krian yaitu SMA AL - ISLAM KRIAN, SMAN 1 KRIAN, SMAN 1 TARIK, SMP AL - ISLAM KRIAN, SMPN 3 KRIAN, SMPN 1 WONOAYU, MTsN KRIAN, SDN 3 KRIAN dan SDN 4 KRIAN. Karateka-karateka tersebut mereka mengikuti program atlit berprestasi. Kegiatan LATMENFISTEK KARATE bertujuan melatih mental, fisik dan teknik karate untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan Karate. Dengan kegiatan ini akan dapat menghasilkan bibit-bibit atlit karate berprestasi di masa depan. Amin.
*** SALAM KARATE OSH !!! ***
( Bila ingin menkoleksi foto-foto LATMENFISTEK KARATE KE 7 dapat menghubungi Shinshe Rudy Purnawan (08123505485) dan rudypurnawan@yahoo.com )



KUMITE/PERTARUNGAN

PENDAHULUAN

Kumite merupakan bagian dari latihan karate yang mengajarkan karateka untuk mempraktekkan tehnik menyerang , bertahan dan menyerang balik dengan sungguh-sungguh tetapi dengan keamanan tinggi.
Kumite adalah bagian karate yang merupakan hal baru, pada saat Bapak Karate Gichin Funakoshi hidup, tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya Kihon dan Kata. Setelah Beliau wafat dan anaknya mengajarkan karate, dan ketika karate mulai diajarkan disejumlah universitas di Jepang, mulailah Kumite dan Kompetisi menjadi popular.

Merupakan kesalahan besar jika kita menganggap latihan kumite diatas segalanya, Masatoshi Nakayama, Dan IX, mengatakan bahwa didalam Kata kita telah berlatih dengan musuh yang dibayangkan, hanya gerakan tubuh dan menggunakan lebar jarak dalam tehnik menyerang dan menangkis.
Kumite akan mengingatkan kita pada hal-hal yang kecil tetapi merupakan hal penting yang terkandung dalam karate. Oleh karena itu tanpa pengusaan Kihon dan Kata yang baik , kita tidak akan dapat melakukan Kumite dengan baik.


Jika tehnik karate digunakan dengan paksaan/tidak natural atau dengan jalan kekuatan, tubuh akan menjadi rusak dan jika tehnik kata menjadi rusak ketika diaplikasikan, maka latihan Kumite tidak akan mencapai tujuannya. Dengan kata lain, pengenbangan latihan Kumite berhubungan secara langsung dengan pengembangan dalam Kata. Keduanya berjalan bersama0sama seperti tangan yang memakai sarung tangan.


Etika dan sikap hormat kepada pasangan latihan kumite harus diperlihatkan selama melakukan praktek kumite. Ketka latihan Kihon ( dasar ) di Dojo, karateka harus melangkah kedepan dengan kecepatan dan tenaga, teriakan “Kiai” memperlihatkan semangat yang baik. Ketikan berlatih Kumite di Dojo, karateka melakukan gerakan melangkah kebelakang untuk memperlihatkan sikap hormat dan terimakasih kepada pasangan yang telah membantunya dalam latihan mereka. Latihan kumite dimulai dan diakhiri oleh masing-masing pasangan dengan sikap Musubi-Dachi ( sikap berdiri, tumit menyentuh lantai dan ujung kaki membentuk sudut 45°, tangan terbuka dan menyentuh bagian luar paha ) berhadap-hadapan dan saling memberi hormat ( membungkukkan badan ).


MACAM-MACAM KUMITE

Jepang Indonesia
  1. Kihon Ippon Kumite Pertarungan Dasar Satu Langkah
  2. Go-Hon Kumite Pertarungan Lima Langkah
  3. Sanbon Kumite Pertarungan Tiga Langkah
  4. Keashi Ippon Kumite Pertarungan Dua Langkah
  5. Jiyu Ippon Kumite Pertarungan Semi Bebas
  6. Okuri Jiyu Ippon Kumite Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah
  7. Jiyu Kumite Pertarungan Bebas


1. KIHON IPPON KUMITE ( Pertarungan Dasar Satu Langkah )
Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi” ( siap ), kedua pasangan menggerakkan kaki kanan, bergerak hingga membentuk sikap Hachiji-Dachi ( kaki tebuka, jarak antara tumit selebar bahu, ujung kaki membentuk sudut 45º ). Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap Gedan-barai langkah belakang ( kanan atau kiri, sesuai instruksi ) dan memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik serangan. Karateka yang bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik tangkisan yang akan digunakan dan memberitahukan kepada karateka penyerang dengan kata Osh! Karateka Penyerang harus memfokuskan serangan kepada target yang telah ditentukan dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa tehnik telah dilakukan dengan baik ( sikap, pernafasan dan Kime ). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat dan control yang baik, menjamin pernafasan dan sikap telah dilakukan dengan baik, dan harus Kime saat menangkis sebelum melakukan serangan balik. Kedua pasangan harus kembali pada posisi semula dan menyatakan Zansin ( kesadaran penuh, kesiapan) hingga instruktur mengatakan Yamea!(stop) dan Enyoi! ( istirahat ). Ketika latihan dengan pasangan, kita bertanggung jawab terhadap keselamatannya , control yang baik harus selalu dilatih.

Tujuan
Mengarahkan karateka untuk melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan dan tangkisan dengan musuh dan merasakan melawan dengan tehink karate ketika berhadapan langsung dengan orang lain. Mendemonstrasikan pentingnya latihan tehnik jarak, waktu, gerakan dan kime yang baik

2. GO-HON KUMITE ( Pertarungan Lima Langkah )
Metode ini dimulai seperti Ippon Kumite, tetapi karateka penyerang melakukan serangan lima langkah kedepan untuk memcapai wilayah sasaran/target, dan karateka bertahan melangkah mundur dan menangkis lima kali, setelah tangkisan kelima karateka bertahan melakukan serangan balik dengan Gyaku-zuki ( berteriak “Kiai” ketika menyerang dengan kecepatan dan tenaga ). Go-hon Kumite selalu dilatih lamban dengan hitungan , cepat dengan hitungan dan kemudian cepat dan penuh tenaga tanpa hitungan. Ketika latihan cepat dan penuh tenaga, karateka penyerang tidak harus bergerak kedepan dengan irama, tetapi dia harus merencanakan serangannya untuk dapat merusak pertahanan karateka bertahan. Karateka Bertahan dilarang bergerak mundur hingga serangan terjadi. Pada semua jenis Kumite, kedua pasangan harus konsentrasi penuh dan latihan dengan serius, sebab jika kehilangan konsentrasi akan menyebabkan kecelakaan.

Tujuan
Tujuannya sama dengan Ippon Kumite. Kumite ini juga memberikan latihan kepada karateka dalam perubahan sikap, mengambil jarak sambil bergerak mundur dan mendemonstrasikan pentingnya sikap dan jarak yang baik disemua tehnik.

3. SANBON KUMITE ( Pertarungan Tiga Langkah ).
Metode ini pada dasarnya sama dengan Go-hon Kumite, tetapi hanya tiga serangan. Sanbon Kumite juga dilatih mengunakan tiga tehnik serangan yang berbeda. Seperti Jodan, Chudan, dan Mae-geri or Jodan, Chudan dan Kekomi, dll. Karateka Bertahan harus melakukan tangkisan yang benar terhadap tehnik serangan yang digunakan dan serangan balik setelah tiga tangkisan.

Tujuan
Tujuannya sama dengan Go-hon Kumite, tetapi dengan menambah tekanan dalam latihan dan tingkat tehnik serangan dan tangkisan yang sulit. Hal ini untuk membantu meningkatkan “ Kemampuan Berfikir “, seperti reaksi, ingatan, konsentrasi, dll.

4. KEASHI IPPON KUMITE ( Pertarungan Dua Langkah )
Metode ini dimulai dengan perintah “Yoi”. Kedua pasangan menggerakkan kaki kanan membentuk Hachiji-Dachi. Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap gedan-barai mundur ( kanan atau kiri sesuai dengan instruksi ) dan memberitahukan kecepatan , tingkat dan tehnik dalam menyerang. Karateka Bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukan karateka Penyerang dengan kata Osh! Karateka Penyerang menetapkan wilayah sasaran dengan tehnik yang benar, sementara karateka Bertahan melangkah mundur untuk menangkis dan diselesaikan dengan sebuah serangan balik. Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan control yang baik, menjamin bahwa melakukan tehnik dengan benar ( jarak, pernafasan, dan kime ). Karateka Bertahan harus memperlihatkan semangat dan konrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikapnya benar dan harus Kime dalam menangkis sebelum melangkah kedepan untuk melakukan serangan balik.

Tujuan
Mengajarkan Karateka untuk melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan dan tangkisan dengan musuh, sambil bergerak maju dan mundur dan membantu meningkatkan ketepatan waktu, jarak dan kesadaran penuh. Keashi Ippon Kumite memperkenalkan karateka untuk berfikir kapan dia melakukan pertahanan dan melakukan penyerangan.

5. JIYU IPPON KUMITE ( Pertarungan Semi Bebas )
Metode ini dimulai setelah kedua pasangan memberikan hormat dan perintah “Yoi”. Karateka mengambil sikap mundur gedan-barai dan memperagakan posisi gaya bebas ( Jiyu Kamai ). Dalam posisi gaya bebas ini, karateka tidak boleh tegang, tetapi dalam pertahanan, siap dan dapat merubah sikap, posisi badan bergerak, maju atau mundur dan dapat mempertahankan diri mereka dari segala serangan dengan menggunakan lengan dan kaki untuk melakukan tangkisan dan serangan. Jarak harus lebih pendek dari sikap normal kedepan, dengan kaki belakang sedikit menekuk dan berat badan bertumpu diantara kaki depan dan belakang menyebabkan badan maju dan mundur jadi lebih mudah dan cepat, meluruskan kaki yang menekuk akan menambah kecepatan dan jarak pergerakan badan.
Tangan harus selalu diposisinya dimana akan melindungi atau menangkis serangan sambil melakukan pukulan atau serangan kepada musuh. Karateka yang bertahan berkonsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukannya dengan mengatakan Osh! Serangan harus difokuskan pada target sasaran dengan semangat dan control yang baik, memastikan bahwa tehnik telah dilakukan dengan benar ( Sikap, pernafasan, dan kime ). Karateka yang bertahan harus memperlihatkan semangat dan control yang tinggi saat melakukan tangkisan, memastikan pernafasan dan sikap saat menangkis dilakukan dengan benar dan harus kime sebelum melakukan serangan balik.

Tujuan
Pemperkenalkan karateka dengan keadaan pertarungan yang lebih realistis, pergerakan badan yang lebih ( Tai-sabaki ). Memperkirakan Ma-A (jarak), menggunakan tekukan kaki untuk memudahkan badan melakukan gerakan maju atau mundur dengan jarak yang lebih jauh, ketepatan waktu, dan Zanshin ( penuh kesadaran dan control yang menyeluruh ).

6. OKURI JIYU IPPON KUMITE (Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah)
Metode ini sama dengan Jiyu Ippon, masing-masing karateka memulai dengan Kamai dan karateka pertama memberitahukan target sasaran atau tehnik yang akan digunakan. Karateka kedua memfokuskan pikiran tangkisan dan menyerang balik dengan menjawab Osh! Setelah karateka Bertahan melakukan tangkisan dan serangan balik, Karatek Penyerang melakukan serangan kedua tanpa memberitahukan target sasaran dan tehnik yang dia gunakan. Karateka penyerang harus memilih target sasaran dan tehnik yang sesuai dengan kesempatan terbaik dan menagrahkan Karateka Bertahan kedalam posisi yang sangat tidak menguntungkan, membuat pertahanan menjadi sulit dilakukan. Karateka Bertahan melakukan tangkisan yang tepat dan serangan balik, menarik kembali setelah serangan balik untuk kamai dan membangun kembali Zanshin ( Kesadaran penuh ). Karateka harus memperlihatkan semangat dan control yang baik, memastikan pernafasan dan sikap dilakukan dengan benar dan kime disetiap tehnik yang dilakukan.

Tujuan
Okuri-Jiyu Ippon Kumite adalah langkah pertama dalam pertarungan gaya bebas. Karateka dilatih untuk melihat keuntungan, pembukaan sebuah serangan, bertahan dari serangan yang tidak diharapkan, melihat posisi terbaik setelah bertahan untuk melakukan serangan balik. Zanshin !

7. JIYU KUMITE ( Pertarungan Gaya Bebas )
Pada dasarnya hanya dapat dilakukan oleh karateka yang memiliki pengetahuan Kihon yang baik, Maai ( jarak), ketepatan waktu, koordinasi, dan yang lebih penting control yang baik. Gaya Bebas hanya dilakukan dengan pengarahan yang ketat dan didalam peraturan dan pengawasan yang tegas. Wasit harus menjelaskan peraturan dan perintah-perintah yang akan dia gunakan dalam memulai dan mengakhiri serangan, dan akan menanyakan kepada kedua karateka apakah mereka mengerti. Wasit akan menjelaskan bahwa tidak ada kontak fisik dan keduanya harus mendengar perintahnya dan patuh. Karatekan memberi hormat kepada wasit dan kepada karateka yang menjadi lawannya dengan perintah Kamai. Ketika wasit memerintahkan Hajime ( mulai ) kedua karateka bergerak untuk menemukan posisi terbaik untuk menyerang, sambil melindungi diri dari serangan mendadak dari musuh. Semangat yang baik harus diperlihatkan selama pertarungan, berteriak “Kiai” setiap melakukan tehnik menyerang dan melakukan semua tehnik dengan benar, memberikan perhatian kepada pernafasan, jarak, ketepatan waktu dan Kime.

Tujuan
Untuk meningkatkan control, tehnik, ketepatan waktu, konsentrasi dan kesadaran penuh dibawah tekanan pertarungan sesungguhnya. Sekarang dengan lebih banyak latihan, semuah tehnik akan menjadi gerakan refleks ( motor responses ). Dalam tehnik bertahan atau menyerang akan terjadi tanpa harus kita pikirkan. Bangsa China dan Bangsa Jepang menyebut pernyataan ini dengan “No Mind”


ISTILAH – ISTILAH KUMITE

Jepang Indonesia
  1. Aiuchi Ganti Pukulan
  2. Jogai Keluar dari garis luar lapangan pertandingan
  3. Atoshi-Baraku Peringatan 30 detik
  4. Fukusin-Shugo Pemanggilan wasit bersama-sama
  5. Motono-Ichi Kembali ke garis mulai
  6. Tsu-Zu-Kete-Hajime Lanjutkan serangan
  7. Tori-Masen Tidak ada nilai

LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN menyelenggarakan KEGIATAN PELANTIKAN KARATEKA BARU KE 14, 18 s/d 20 Agustus 2006, Villa Agung Lokananta PACET

KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN
SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE
PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI
TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN
BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-
{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }



SALAM KARATE OSH !!!
Kegiatan PELANTIKAN KARATEKA BARU KE 14 diselenggarakan bertujuan untuk mengenalkan program-program kerja latihan Karate kepada para Karateka - karateka baru. Pelaksanaan ini diikuti dari beberapa Ranting yang ada didalam Keluarga Besar LEMKARI YAPALIS Krian. Diantaranya SMA AL - ISLAM KRIAN, SMAN 1 KRIAN, SMP AL - ISLAM KRIAN, SMPN 1 WONOAYU, SMPN 3 KRIAN, SDN 3 KRIAN DAN SDN 4 KRIAN. Tempat pelaksanaannya di Villa Agung Lokananta Pacet selama 2 hari mulai tanggal 18 - 20 Agustus 2006. Dengan terlaksananya kegiatan Pelantikan Karateka Baru ke 14, akan lebih meningkatkan jalinan persaudaraan dan persahabatan sesama Karateka yang ada dilingkungan Keluarga Besar LEMKARI YAPALIS Krian.
"" *SELAMAT DAN SUKSES* ""
"SEMOGA AKAN TERCIPTA ATLIT-ATLIT KARATE BERPRESTASI DI MASA DEPAN" ""* AMIN *""
( Foto-foto PELANTIKAN KARATEKA BARU KE 14 dapat menghubungi Shinshe Rudy Purnawan )
SALAM KARATE OSH !!!

PERSIAPAN
Mempelajari karate-do bukanlah hal yang sulit dan bukan juga hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai. Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa mempelajarinya, begitu pula dengan mental. Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya itulah tujuan karate-do.
Pengenalan dan proses adaptasi fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.
Pembentukan mental akan diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do, penekanan pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang karateka, didalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin tercapai, itulah karate-do.

PAKAIAN KARATE
Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”. Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian tradisional jepang ). Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula. Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih. Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju dan celana.

SALAM KARATE
Etika dalam bersosialisasi disegala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama karateka. Begitu pula dalam karate. Salam merupakan hal yang sangat penting, karena disinilah letak arti filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar. Dengan mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karateka.Lafal salam karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan dari kata OSHINABU yang berarti pantang menyerah.
Sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan kata “OSH”.

KOHEI, SENPEI DAN SENSEI
Kohei adalah adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.
Senpei adalah kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Sensei adalah guru/istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-IV keatas.
Di antara ketiga tingkatan ini memiliki hirearki untuk saling menghormati dan mengucapkan salam.

SUMPAH KARATE
Sumpah karate adalah ikrar seorang kakareta ketika dia mempelajari karate. Sumpah karate tidak hanya berlaku ketika diucapkan di Dojo tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

SUMPAH KARATE
SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIAN
SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN
SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI
SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN
SANGGUP MENGUASAI DIRI

TEMPAT LATIHAN
Tempat Latihan dalam karate disebut “DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang berarti tempat berlatih.

UPACARA KARATE
Sebelum dan sesudah latihan karate dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh karateka tingkat tertinggi yang mengikuti latihan pada saat itu. Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai dengan tingkatannya. Dimulai dari yang paling tinggi disebelah kiri hingga yang paling rendah disebelah kanan. Sensei/instruktur yang bertugas pada saat itu akan berdiri di depan barisan. Ada dua versi upacara karate ini, ada yang dilakukan berdiri dan yang dilakukan dengan cara duduk. Masing-masing cara digunakan pada kondisi yang berbeda.

TINGKATAN DALAM KARATE
Hierarki Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate.

Sabuk Putih Kyu 10, 9½, 9
Sabuk Kuning Kyu 8½, 8, 7½
Sabuk Hijau Kyu 7, 6½, 6
Sabuk Biru Kyu 5½, 5, 4½, 4
Sabuk Coklat Kyu 3½, 3, 2½, 2, 1½, 1






MOTTO
“ Kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir, dimana kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi. Tetapi apabila kepalan dipergunakan dengan bebas tanpa pertimbangan, maka yang melakukan akan kehilangan harga diri dihadapan orang lain”.

KARATE-DO
“Memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah bukanlah tujuan akhir dari karate-do. Karate-do adalah seni perkasa untuk membina kepribadian melalui latihan, sehingga karateka dapat mengatasi setiap tantangan nyata maupun tidak nyata”.

Sapta Prasetya
  1. Saya berjanji akan menjauhkan perkelahian dan tidak akan menggunakan ilmu olah raga karate ini, kecuali untuk beladiri atau membela orang lain yang terancam jiwanya atau keselamatannya jika sudah tidak ada jalan lain.
  2. Saya berjanji tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh, seperti : menjadi tukang pukul seseorang (bodyguard) apabila saya tahu bahwa yang menyuruh itu ada di pihak yang salah, sengaja berkelakuan secara sombong dan menonjolkan diri kepada orang lain mengenai ilmu olah raga karate saya, mencari gara-gara dengan orang lain sehingga mengakibatkan suatu perkelahian.
  3. Saya berjanji akan melaksanakan latihan-latihan atau pertandingan- pertandingan secara sportif, sebagai olahragawan yang baik dan akan mempertinggi nilai olah raga karate ini.
  4. Saya berjanji akan memenuhi semua peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah/perguruan olah raga karate saya.
  5. Saya berjanji akan menjaga nama baik saya sebagai karateka khususnya dan sekolah/perguruan umumnya dalam segala tindak tanduk saya.
Apabila saya melanggar janji yang 6 (enam = sapta) pasal ini maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh sekolah/perguruan saya.

Karate Sebagai Seni Bela Diri
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi.

Sepanjang sejarah kehidupan manusia, keberadaan beladiri jadi suatu kebutuhan: manusia kerap memanfaatkan kaki dan tangannya sebagai senjata utama guna melindungi diri menghadapi kerasnya kenyataan duniawi.

Asal-usul karate berasal dari kempo alias seni beladiri tinju Cina (China Boxing)-diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung, manakala tengah bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan, Cina (generasi Darma selanjutnya menyebut beladiri ini dengan nama Shorinji Kempo)-yang berakar di Okinawa melalui kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Pada abad itu, pengadilan Bakhuco (di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata. Itulah sebabnya embrio beladiri karate muncul.

Dalam budaya (bahasa) Cina, kempo berasal dari kata kara yang berarti Cina dan te yang berarti tangan. Di Jepang, pada proses perkembangannya kemudian, kara berarti kosong dan te berarti tangan.

Jadi hakikatnya, seni beladiri karate merupakan suatu bentuk beladiri yang mengandalkan tangan kosong. Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada abad ke-19.
Adalah Matsumara Shukon (1797-1896)-seorang prajurit samurai dan pelindung Raja Soko Okinawa-yang berjasa melahirkan seni beladiri karate. Ia menciptakannya dengan menggabungkan unsur seni militer Jepang (bushido).

Matsumara adalah pendukung adanya dua kebijakan : latihan militer (fisik) dan kesarjanaan (intelektualitas). Ia-lah anggota kelas berkuasa di Pulau Ryuku yang berjasa meletakkan pondasi dasar dan pengembangan ilmu karate.
Gichin Funakoshi, penemu shotokan, mengemukakan suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah : dalam kehidupan sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam kerendahan hati. Dan, pada sat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada keadilan.

Pemahaman terhadap karate digambarkan pula sebagai seni perang atau metode beladiri yang meliputi bermacam-macam teknik, termasuk bertahan, menyerang, mengelak, bahkan merobohkan. Latihan karate dapat dibagi menjadi tiga aspek : kihon (dasar), kata (bentuk), dan kumite (lakuan).

Kata karate merupakan kombinasi dari dua karakter (kata) Jepang: kara berarti kosong dan te yang berarti tangan. Maka karate dapat diartikan dengan tangan kosong. Ditambah sufiks (akhiran)-do (baca : doe), berarti cara.
Jadi, karate-do menerapkan karate sebagai cara hidup yang lebih dari sekedar mempertahankan diri.
Dalam karate-do tradisional, kita selalu diingatkan : musuh utama adalah diri kita sendiri.
Funakoshi mengatakan, Pikiran dan teknik menjadi satu dalam karate.

Kita berusaha membuat teknik fisik kita sebagai ekspresi dari apa yang diinginkan pikiran kita, pun meningkatkan pemusatan pikiran kita dengan memahami inti dari teknik fisik. Dengan menyempurnakan gerakan karate, kita juga menyempurnakan jiwa dan mental.

Sebagai contoh, meniadakan gerakan dalam gerakan karate yang lemah dan ragu-ragu dapat membantu menghilangkan kelemahan dan keragu-raguan berpikir, begitu pula sebaliknya. Dengan makna itu, karate menjadi suatu cara hidup, dimana kita mencoba untuk menjadi orang yang kuat, tapi bahagia dan penuh kedamaian. Seperti yang dimaksud Tsutomu Ohshima, Kepala Instruktur (Shihan) Shotokan Karate America (SKA), Kita harus cukup kuat mengekspresikan pikiran kita terhadap lawan, kapan saja, dimana saja. Tapi, kita harus tenang mengekspresikan diri kita secara rendah hati.

Ada salah satu bentuk latihan karate yang unik dalam SKA. Latihan itu dinamakan latihan khusus, yaitu satu seri dari latihan karate dimana kita mencoba untuk menghadapi diri kita sendiri dan menyempurnakan mental dan jiwa kita.

20 Filosofi Karate Gichin Funakoshi
  1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
  2. Tak ada serangan pertama pada karate.
  3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
  4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
  5. Semangat yang utama, teknik kemudian.
  6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
  7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
  8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
  9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
  10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
  11. Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
  12. Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
  13. Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
  14. Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
  15. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
  16. Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang masalah bagi mereka.
  17. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
  18. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
  19. Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
  20. Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari.

Murid Gichin Funakoshi yg terkenal

1. Hironori Ohtsuka (1892-1982), pendiri Wado-Ryu
2. Shinken Taira ( 1897-1970), pendiri Ryuku-Kobudo
3. Yasuhiro Konishi
4. Isao Obata
5. Gigo Funakoshi (1906-1945)
6. Shigeru Egami (1912-1981), Shotokan
7. Masatoshi Nakayama (1913-1987), Shotokan JKA
8. Masutatsu Oyama (1923-1994), pendiri Kyoyushin-Ryu
9. Hidetaka Nishiyama, Shotokan ITKF
10. Hirokazu Kanazawa (1921- sekarang), Shotokan SKIF
11. Tsutomu Okazaki
12. Takeshi Shimoda
13. Shinken Gima
14. Kimo Ito
15. Genshin Hironishi
16. Taiji Kase
17. Hiroshi Noguchi
18. Tomasaburo Okano
19. Fusajiro Takagi
20. Masamoto Takagi
21. Tasuo Yamada