KALAU INGIN MENJADI ANGGOTA LEMKARI YAPALIS KARATE CLUB KRIAN
SILAHKAN DATANG LANGSUNG SAAT LATIHAN KARATE PADA HARI RABU DAN JUM`AT JAM 14.30 SAMPAI SELESAI, SERTA HARI MINGGU JAM 08.00 SAMPAI SELESAI
TEMPAT LATIHAN : G.O.R. SMA AL – ISLAM KRIAN
BIAYA PENDAFTARAN Rp.25000,-
{ Info Langsung : Shinshe Rudy Purnawan ( 081 235 05485 ) }
PERSIAPAN Mempelajari karate-do bukanlah hal yang sulit dan bukan juga hal yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental yang memadai.
Dalam karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa mempelajarinya, begitu pula dengan mental.
Fisik dan mental akan terbentuk ketika kita mempelajari karate secara baik dan benar, karena sesungguhnya itulah tujuan karate-do.
Pengenalan dan proses adaptasi fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena tehnik karate diciptakan sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia.
Pembentukan mental akan diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran karate-do, penekanan pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang karateka, didalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin tercapai, itulah karate-do.
PAKAIAN KARATE
Pakaian karate dalam istilah karate ( jepang ) disebut “DOGI”.
Pakaian karate didesign seperti “kimono” ( pakaian tradisional jepang ).
Terbuat dari bahan yang beragam yang memiliki kekuatan berbeda pula.
Warna dasar pakaian resmi karate adalah putih.
Terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baju dan celana.
SALAM KARATE
Etika dalam bersosialisasi disegala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama karateka. Begitu pula dalam karate.
Salam merupakan hal yang sangat penting, karena disinilah letak arti filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar.
Dengan mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama karateka.
Lafal salam karate adalah “OSH”, yang merupakan kependekan dari kata OSHINABU yang berarti pantang menyerah.
Sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan kata “OSH”.
KOHEI, SHIMPEI DAN SHINSEI
Kohei adalah adik seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih rendah.
Senpei adalah kakak seperguruan, atau yang memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Sensei adalah guru/istruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-IV keatas.
Di antara ketiga tingkatan ini memiliki hirearki untuk saling menghormati dan mengucapkan salam.
SUMPAH KARATESumpah karate adalah ikrar seorang kakareta ketika dia mempelajari karate.
Sumpah karate tidak hanya berlaku ketika diucapkan di Dojo tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
SUMPAH KARATE SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIANSANGGUP PATUH PADA KEJUJURANSANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASISANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUNSANGGUP MENGUASAI DIRI TEMPAT LATIHANTempat Latihan dalam karate disebut “DOJO”, kata ini berasal dari bahasa jepang yang berarti tempat berlatih.
UPACARA KARATE
Sebelum dan sesudah latihan karate dilakukan upacara karate yang dipimpin oleh karateka tingkat tertinggi yang mengikuti latihan pada saat itu.
Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai dengan tingkatannya. Dimulai dari yang paling tinggi disebelah kiri hingga yang paling rendah disebelah kanan.
Sensei/instruktur yang bertugas pada saat itu akan berdiri di depan barisan.
Ada dua versi upacara karate ini, ada yang dilakukan berdiri dan yang dilakukan dengan cara duduk. Masing-masing cara digunakan pada kondisi yang berbeda.
TINGKATAN DALAM KARATEHierarki Karate merupakan tingkatan pada organisasi karate.
Sabuk Putih Kyu 10, 9½, 9
Sabuk Kuning Kyu 8½, 8, 7½
Sabuk Hijau Kyu 7, 6½, 6
Sabuk Biru Kyu 5½, 5, 4½, 4
Sabuk Coklat Kyu 3½, 3, 2½, 2, 1½, 1
MOTTO
“ Kekuatan dipergunakan sebagai pilihan terakhir, dimana kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi.
Tetapi apabila kepalan dipergunakan dengan bebas tanpa pertimbangan, maka yang melakukan akan kehilangan harga diri dihadapan orang lain”.
KARATE-DO
“Memutuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah bukanlah tujuan akhir dari karate-do.
Karate-do adalah seni perkasa untuk membina kepribadian melalui latihan, sehingga karateka dapat mengatasi setiap tantangan nyata maupun tidak nyata”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar