FUNGSI DAN PERAN SEORANG PELATIH 1. Sebagai seorang perencana (Planner)
2. Sebagai seorang pemimpin (Leader)
3. Sebagai teman (friend)
4. Sebagai seorang yang selalu mau belajar (Learner)
5. Kewajaran (Realist)
METODIK LATIHANPembentukan Fisik (Physical Preparation)
Pembentukan Teknik (Technical Preparation)
Pembentukan Taktik (Tactical Preparation)
Pembentukan Kejiwaan/mental (Psychological Preparation)
PRINSIP LATIHAN1. Prinsip kontinyuitas
2. Prinsip kenaikan/penambahan beban latihan secara teratur
3. Prinsip perorangan
4. Prinsip Interval
5. Prinsip spesialisasi
6. Prinsip nutrisi
FAKTOR-FAKTOR LATIHANFAKTOR FISIK
FAKTOR TEKNIK
FAKTOR TAKTIK DAN STRATEGI
FAKTOR TEORI
FAKTOR PSIKOLOGI
KEKUATAN (STRENGHT)Menurut Clark (1961) kekuatan sebagai penentu utama dalam pencapaian prestasi olahraga, sedangkan unsur lain adalah sebagai penunjang.
Menurut Jesse (1983), pada hasil penelitiannya
kekuatan merupakan dasar perkembangan maksimal,
kecepatan dan stamina.
Menurut Bompa (1983) ada tiga cara dalam menyusun kekuatan yaitu:
Kekuatan Umum
Kekuatan Khusus
Kekuatan Absolut
Menurut Larson (1979), kekuatan dapat ditingkatkan pada usia 20 sampai 29 tahun, konstan pada usia 30-40 tahun, dan menurun pada usia 50 tahun ke atas.
KELENTUKAN (FLEXIBILITY)Menurut Bompa (1983) adalah kemampuan melakukan gerakan secara luas. Kelentukan
dibagi menjadi dua:
Kelentukan Statis
Kelentukan Dinamis
Faktor – faktor yang mempengaruhi latihan kelentukan, antara lain:
Usia dan Jenis Kelamin
Pada usia di bawah 13 tahun latihan kelentukan dapat dilakukan. Sedangkan kelentukan pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria.
Latihan Beban
Pemberian latihan beban yang berlebihan akan mengakibatkan kekakuan pada otot hingga rusaknya kelentukan.
Tingkat Aktivitas Tubuh
Untuk aktivitas kelentukan perlu diwaspadai pemberian latihan yang berlebihan pada tulang belakang dan panggul.
KESEIMBANGAN (BALANCE)Keseimbangan dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh dalam memelihara posisi yang statis (tidak bergerak) atau dalam keadaan dinamis (bergerak).
Latihan keseimbangan dapat dilakukan dengan jalan mengurangi atau memperkecil bidang tumpuan.
KECEPATAN (SPEED)Menurut Mathews (1979), kecepatan merupakan kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Menurut Pate (1984), atlet dapat meningkatkan kecepatan dengan mempertinggi keterampilan dan kekuatan, namun dalam batas waktu tertentu.
Menurut Ken (1980), yang mempengaruhi kecepaan reaksi adalah irribilitas sistem syaraf, daya orientas dan ketajaman panca indera.
KELINCAHAN (AGILITY)Adalah kemampuan tubuh dalam merubah posisi dan arah
secepat mungkin, sesuai dengan situasi.
Faktor penentu kelincahan:
Kecepatan reaksi
Kemampuan berorientasi terhadap problem yang dihadapi.
Kemampuan mengatur keseimbangan.
Kemampuan mengkoordinasikan gerakan-gerakan.
Kemampuan menghentikan gerakan secara tiba-tiba
DAYA TAHANKemampuan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan beban yang berat dalam waktu yang lama.
Harus memperhatikan source energi system (sistem pengadaan energinya)
KOMPONEN LATIHAN
VOLUME LATIHAN
INTENSITAS LATIHAN
DENSITY LATIHAN
KOMPLEKSITAS LATIHAN
INTENSITAS LATIHANIntensitas latihan dapat diukur dengan menghitung denyut nadi (HR) dengan rumus HRM / DNM = 220 - umur
Takaran intensitas latihan (Training Zone) untuk atlet 80 % - 95 % DNM.
Lama berlatih dalam training zone 45 – 120 menit.
Klasifikasi intensitas latihan yang didasarkan pada HR/menit sebagaimana dianjurkan Nikiforov (1974)
CIRI-CIRI MASA PERSIAPANPERSIAPANUMUM1. VOLUME LATIHAN TINGGI
2. INTENSITAS RENDAH
3. MENGEMBANGKAN KONDISI ATLET UNTUK FASE BERIKUTNYA
4. 70 – 80 % PENGEMBANGAN DAYA TAHAN AEROBIC
KHUSUS1. KARAKTER LATIHAN LEBIH SPESIFIK
2. 70 – 80 % LATIHAN DIARAHKAN KEPADA BENTUK LATIHAN YANG MENGARAH KE CABANG OLAHRAGA
3. VOLUME MENURUN BERTAHAP ANTARA 20 – 40 %
4. INTENSITAS DINAIKKAN 20 – 40 %
PRINCIPLES OF TRAININGIndividual differences: every individual is unique
Adaptation: the effect training has on the body
Overload: how the body responds to hard work
Progression: making gradual improvements
Specificity: fit for what?
Variation: avoid boredom and staleness
Long term planning: it may take years
Reversibility: if you don’t use it, you lose it
PRINCIPLE OF TRAININGIndividual Differences
Factors which affect individual fitness:
Hereditary factors
Age
Lifestyle
Training and fitness level
Illness and injury
Diet
Rest and recovery
PRINCIPLES OF TRAINING
Adaptation
Muscles, tendons and ligaments adjust to the stresses caused by the training
The body adapts slowly
Start by working within the fitness levels of the players
PRINCIPLES OF TRAININGAdaptation
Types of adaptation
- Improved circulation, respiration and heart function
- Improvements in strength and muscular endurance
- Tougher bones, tendons and ligaments
PRINCIPLES OF TRAININGOverload
Increased and specific demands on the body
Use overload by adjusting:
- Frequency: Number of training sessions per week/month/year, number of repetitions of a particular stroke within a training session
- Intensity: Level of exercise (High=80% of maximum level, Low=50%)
- Time: Duration of training, not rest intervals
CIRI-CIRI MASA PERTANDINGANPERTANDINGANPRE1. TRY OUT DAN TRY IN
2. SIMULASI GAME
UTAMA1. VOLUME LATIHAN DAPAT DITURUNKAN 50 – 75 %
2. INTENSITAS DITINGKATKAN SECARA TERUS MENERUS DAN MENCAPAI TITIK TERTINGGI 2 – 3 MINGGU MENJELANG PERTANDINGAN UTAMA
3. UN LOADING ( TANPA PEMBEBANAN ) SETELAH INTENSITAS TERTINGGI
TIPE-TIPE
PERENCANAAN LATIHANTRAINING LESSON ( HARIAN )
MICROCYCLE ( MINGGUAN )
MACRO CYCLE ( BULANAN )
ANNUAL PLAN ( TAHUNAN )
QUADRENNIAL PLAN ( 4 TAHUN )
LONG TERM PLAN ( 8 - 16 TAHUN )
HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM PERENCANAANRENCANA JANGKA PANJANG
MERUMUSKAN DAN MENEKANKAN FAKTOR LATIHAN YANG UTAMA DAN DOMINAN
PERENCANAA PENCAPAIAN SECARA PERIODIK
PENTINGNYA PERENCANAAN* Proses perencanaan yang dimaksud adalah sebuah prosedur yang metodik dan scientifik utk membantu atlit mencapai level tertinggi dalam latihan dan pertandingan,dimana harus mempertimbangkan potensi dan tingkat perkembangan atlit serta fasilitas dan sarana yang tersedia.
* Sebuah perencanaa latihan harus secara obyektif didasarkan pada prestasi atlit saat tes maupun kompetisi, kemajuan atlit pada semua faktor latihan dan mempertimbangnkan jadwal kompetisi.
PERIODISASI LATIHANPeriodisasi latihan adalah pembagian latihan menjadi periode-periode latihan
* Secara umum periodisasi latihan dibagi menjadi :
– - Periode Persiapan (Umum & Khusus)
– - Periode Pertandingan (Pra-kompetisi & kompetisi utama)
– - Periode Transisi
STRUKTUR PERIODISASIMACRO ………….2 – 6 MINGGU
MICRO ……………….1 MINGGU
TRAINING UNIT……..1 HARI
SESSION …………..PAGI/ SORE
Satu hal yang sangat penting untuk diingat bahwa dalam menciptakan atau mengembangkan sistem latihan ini, harus melibatkan para ahli olahraga disamping pelatih, seperti ahli fisiologi, ahli psikologi, ahli mekanika dan lain sebagainya, hal ini dimaksudkan dari kerjasama yang baik antara pelatih dengan para ahli tersebut akan dapat mempertajam latihan, yaitu dengan memperbaiki metode latihan, pemilihan atlet, penanggulangan stress dan lain sebaginya yang berhubungan sistem latihan
Untuk dapat menciptakan latihan yang berkualitas tidak hanya tergantung dari satu faktor saja, atlet atau pelatih saja, melainkan beberapa faktor yang secara komprehensip dan konsisten selalu diperhatikan sebagai bagian dari peningkatan kualitas latihan
Prinsip peningkatan beban latihan ini merupakan dasar dari perencanaan latihan yang harus dilakukan mulai atlet junior sampai atlet kelas olympiade. Peningkatan prestasi atlet sangat tergantung pada pentahapan peningkatan beban latihannya, makin cepat dia beradaptasi dengan beban latihan dan ditingkatkan pada tahap latihan berikutnya akan sangat membantu atlet tersebut untuk dapat selalu meningkatkan prestasinya
Namun beban latihan yang telah ditetapkan untuk seorang atlet apabila tidak ditingkatkan pada tahap tertentu malah akan mengakibatkan berhentinya kemajuan prestasi (stagnasi), dan dalam waktu yang relatif lama akan menurunkan kapasitas prestasinya
Beban secara bertahap bertambah dalam 3 (tiga) tahap dan dilanjutkan fase penurunan beban (fase pemulihan), guna fase ini untuk memberikan kesempatan kepada tubuh untuk melakukan regenerasi, yaitu fase dimana atlet untuk mengumpulkan cadangan fisiologis serta psikologisnya dalam mengantisipasi beban berikutnya
Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa garis tegak lurus menunjukkan perubahan beban latihan, sedangkan garis mendatar menunjukkan fase penyesuaian atau adaptasi.
Secara umum kurva peningkatan beban latihan dalam perencanaan latihan harus nampak seperti menggelombang, dimana pengaturan peningkatan dan penurunan bebannya harus diatur sedemikian rupa agar atlet dapat meningkat prestasinya.
Peningkatan beban ini harus selalu ditingkatkan tidak hanya dalam skala kecil (mingguan atau bulanan), tetapi juga harus dalam skala tahunan. Tetapi harus juga diingat bahwa peningkatan beban latihan ini jangan samapi memberikan dampak negatif terhadap atlet terutama pengaturan waktu atau kesempatan kemampuan beradaptasi, hal ini dimaksudkan agar prestasi atlet dapat terus terjaga dan meningkat prestasinya
PERIODISASIDASAR : KESADARAN !, BAHWA KONDISI PUNCAK TIDAK SELALU TERJADI SEPANJANG TAHUN
TUJUAN : AGAR KONDISI PUNCAK DAPAT TERJADI SESUAI DENGAN YANG DIHARAPKAN
DEFINISI : SUATU PERENCANAAN LATIHAN DAN PERTANDINGAN AGAR KONDISI PUNCAK TERJADI PADA SAAT YANG TELAH DITENTUKAN